Kitabisa.com/thrpedagangtunanetra

Saya putuskan hari itu juga saya pulang ke Ngawi.

20hari yang lalu, saya mulai viral campaign untuk membantu kondisi Pak Sandi dan Bu Cuplik.

🙂 Saya akan cerita sedikit perihal kondisi beliau.

Sejak tahun 2012 saya sering sekali melihat beliau lewat di depan pondok, berjualan dengan bermodal box jinjing dan pada saat itu Bu Cuplik masih menggendong anak pertamanya yang masih kecil.

Tahun demi tahun berlalu, tahun ini saya masih bertemu dengan Pak Sandi dan Bu Cuplik dengan kondisi yang sedikit berbeda. Keduanya telah berjualan menggunakan gerobak dorong. Namun masih berjualan apa saja seadanya yang mampu mereka jual. Saya memang belum mengenal jauh bagaimana kondisi beliau, latar belakang beliau, hingga sesuatu yang saya anggap sensitif seperti mengapa bisa ibu dan bapak mengalami cacat mata yang sama?

Jauh dari itu, batas kemanusiaan saya terketuk ketika miris sekali melihat kondisi anak-anak yang tumbuh di tengah kondisi kedua orangtua. Saya membayangkan bagaimana dengan masa depannya? Jikalau titik mula sebuah peradaban tumbuh adalah berawal dari keluarga. Sedangkan, keluarga tersebut dalam kondisi yang bisa dibilang minus.

20 hari yang lalu, nawaitu saya mulai effort tersebut. Dimana banyak sekali mereka yang tidak tau menau bertanya, mengapa saya harus membantu beliau? Bagaiamana kondisi beliau sehingga beliau layak untuk dibantu? Apa yang membuat beliau pantas untuk menerima sedekah yang akan saya salurkan? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan sejenis.
Memberi target donasi sejumlah 2.500.000 rupiah tidaklah mudah saat itu saya putuskan, dengan bantuan seorang teman, Kacile sebagai Happiness Manager Kitabisa.com ada beberapa tips dan trik agar campaign kita akan viral dan dibantu oleh banyak donatur dengan dua point view yang paling penting diantaranya ;
kekuatan lingkaran relasi dan kekuatan cerita. Saya tidak memiliki keduanya :’)

Tapi apa hasilnya? Bahkan donasi tersebut melebihi target yang saya berikan, karena uang donasi mencapao 3 juta lebih! Allahu akbar.

Bismillah sungguh tidak pernah ada niat lain selain ingin membantu, memberi akan selalu mendatangkan rasa bahagia yang tidak pernah bisa kita tafsirkan sedalam apa. Dan rasa tersebut saya rasakan pagi tadi, ketika pukul 12.00 saya niatkan berangkat mencari rumah beliau sekaligus pulang menuju Ngawi. Pada jam tersebut, terahir kali saya mengecek ATM belum ada tanda-tanda pencairan dana dari kitabisa, itu artinya masih dilakukannya proses. Tidak lama kemudian, saya putuskan untuk memakai THR dan tabungan pribadi terlebih dahulu untuk menggantikan sementara uang donasi tersebut. Alhamdulillah cukuuup :’)

Berangkatlah saya mencari rumah Pak Sandi dan Bu Cuplik, berjarak tidak jauh dari tempat saya tinggal hanya sedikit berputar-putar mencari alamat yang belum saya kenali tersebut. Diketemukanlah saya dengan sebuah rumah kecil, sekitar 5x5m dengan segala macam isinya, baju kotor, makanan busuk ya Allah…

Kembali disana, ada yang memukul batin “pantas saja dengan kondisi seperti ini, apakah kehidupan mereka terjamin?”

Membuat mereka berjanji untuk memperbaiki hidup membuat sedikit kelegaan di hati saya, karena bantuan yang disalurkan tidaklah seberapa dengan kehidupan yang telah mereka jalani selama ini.

Melalui postingan ini, saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh yang telah membantu dalam bentuk apapun untuk mensukseskan campaign ini, jika tidak dengan bantuan tersebut saya tidak mungkin mampu menjamurkan kebaikan ini menjadi lebih banyak lagi. Semoga kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan tidak membuat kita lupt lantas melupakan apa sejatinya niat yang telah kita bangun dan semoga kebaikan ini menjadi penyambung nafas kita di ahirah nanti. Amiin allahumma amiin.

Campaign ini, membuat saya bertumbuh begitu banyak :’) *speechless* banyak kalimat yang tidak bisa saya tuliskan disini, saking ndak ngertinya gimana harus nulis dan menafsirkan perasaan tersebut.

Ahir kata, semoga kita senantiasa di istiqomahkan dalam berjuang dalam kebaikan. Selamat Idul Fitri 🙂 Taqobalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. Mohon maaf lahir dan batin.

Maaf ini postingan telat, alvinareana 010716.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.