Memaknai Kebermanfaatan

Semakin dewasa, paradigma atau pandangan tentang “bermanfaat” pastilah berbeda dengan saat masih baru memasuki usia pra aqil baligh.
Batasannya yang berbeda.
Cakupannya yang berbeda.
Semakin bertambah usia, bertemu banyak jenis manusia, mengalami berbagai pengalaman, menghadapi banyak ujian dan lain sebagainya. Tentu juga menjadi faktor yang merubah pemikiran tentang bermanfaat dari waktu ke waktu.

Itu saja baru diri kita sendiri. Belum bicara tentang bagaimana orang lain memandang hal tersebut.

Saat masih anak-anak tentu belum mengerti apa itu menjadi bermanfaat.
Satuan waktu yang mengubahnya menjadi buah pikiran.
Saat memasuki usia menjelang dewasa, terkadang kita menyadari bahwa usia tak lagi muda.
Saat itu pula tolak ukur diri kita tentang kata manfaat menjadi terasa menggelisahkan.
Apalagi saat diri tak kunjung menemukan titik terang antara langkah dan pikiran akan kemana kembara ini berjalan. Dengan cara apa akan ditempuh.
Apakah Allah yang jadi acuan? Apakah ridha Allah yang jadi pengingat?

Alih-alih mengejar kebermanfaatan untuk yang jauh, tapi lalai saat hadir untuk yang dekat. Semoga kita tidak.

Membaca ini tak perlu menjadi pemantik ingatanmu, tentang sejauh apa pikiranmu berjalan-jalan.
Namun kaki belum melangkah kemana-mana.
Tak apa.
Terkadang meski tak banyak orang ditemui, tak banyak tempat dikunjungi, tak banyak hal dikerjakan dan apa saja yang merisaukan.
Hatimu tetap yang paling tahu. Bahwa kau telah berusaha sebaik-baiknya. Dirimu akan terus berikhtiar semampunya.

Selama masih diberi nafas dan usia.
Dalam bentuk apapun itu, hadirmu diciptakan Allah tentulah untuk sebuah kebermanfaatan.
Meski kecil, meski tak terlihat.
Meski mungkin tak terasa olehmu, tak terlihat progressnya.
Tak mengapa. Sungguh tak apa.
Tetaplah yakinkan hati untuk berjalan pada kebaikan.
Tetap berjanji pada diri sendiri.
Untuk terus berupaya lebih baik dari hari ini 🙂
Selamat beristirahat dan berkontemplasi.
In syaaAllah masih ada hari esok untuk berjuang kembali.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.