Gerakan Mendongeng Malang

Minggu lalu saya melibatkan diri dalam kegiatan mendongeng yang diadakan oleh komunitas mendongeng yaitu Gerakan Mendongeng Malang (Gendong). Tergabung menjadi anggotanya sejak awal tahun dengan founder Teh Elis (Beliau pendongeng KPK yang saya kenal melalui FIM)
Teteh sering sekali mendongeng dari taman ke taman dengan terus berniat akan semakin banyak anak-anak yang tertarik dan semakin banyak pula orangtua yang sadar akan manfaat mendongeng.

Seiring waktu, saya yang awalnya hanya menebak-nebak untuk tertarik selain karena menyukai dunia anak. Akhirnya saya mengerti ternyata dongeng memiliki banyak sekali manfaat untuk anak-anak.

Psikolog Tika Wibisono mengatakan manfaat mendongeng diantaranya ;
1. Membangun kecerdasan emosional
2. Membangkitkan minat baca
3. Mengembangkan daya imajinasi anak
4. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
5. Membentuk rasa empati
6. Melatih daya ingat
7. Menambah wawasan dan nilai moral
8. Mempererat hubungan orangtua dan anak
Semua anak kecil ketika ditanya apakah kalian suka dongeng, jawabannya adalah iya. Tapi apakah kalian pernah mendengarkan dongeng? Maka akan sering ditemui jawaban “tidak”

Ini menurut saya menjadi pe-er sekali bagi orangtua. Mengingat sumber pertumbuhan mereka adalah keluarga. Tidak harus selalu berwujud dongeng memang. Bisa dengan membacakannya buku cerita. Membiasakan anak-anak mendengar cerita akan membuat imajinasinya berkembang.

Setelah saya praktekkan ke beberapa anak didik yang saya ajar. Mereka sedikit demi sedikit memperlihatkan perkembangan yang bagus. Semula ada yang tidak berani berargumen didepan umum, lama-kelamaan tumbuh keberanian meskipun pelan sekali progressnya. Namun waktu satu bulan cukup untuk menjadi evaluasi bahwa anak memang akan tumbuh dengan baik jika dibentuk dengan hal-hal yang baik pula. Bahkan sekarang ketika jam pelajaran akan berakhir, mereka menagih si momo dan kiki (boneka tangan) untuk tampil dulu sebelum pulang. Lalu mereka akan menyimpulkan nilai-nilai positif apa yang diceritakan momo dan kiki tadi? Ingatan mereka sangat kuat dengan adanya perantara dongeng ini.


Dalam komunitas ini tidak hanya anak muda yang bergabung, ada beberapa diantara kami ibu-ibu dan bapak yang bahkan telah mapan dalam karirnya. Beberapa ada yang sudah memiliki anak, pun ada yang baru saja melangsungkan pernikahan. Uniknya hanya salah satu dari mereka, tidak berdua dengan pasangan masing-masing. Ketika kami (red : anak muda) tanyakan mengapa. Mereka menjawab salah satu saja yang penting ada yang belajar. Nah! 😀

Hal menarik kedua adalah para orangtua yang terlibat disini mereka rata-rata adalah enterpreneur. Memiliki usaha pribadi bukan bekerja di kantoran atau pabrik. Keren kan?
Secara tidak langsung pun, pasti ada saja yang di “kepo” tentang bagaimana cara menjadi pengusaha yang sukses. Tentunya melalui proses yang panjang sekali.

Salah satu enterpreneur yang bergabung di komunitas mendongeng kami ialah mbak Nia. Memiliki 2 anak, bernama dafa dan dayu. Mbak Nia memulai usahanya membuat boneka kaus kaki kemudian dinamainya brand “dafayu”. Marketnya pun sudah sampai keluar-luar kota.

“Ditekuni saja hingga idenya terus tumbuh. Yang penting have fun. Terus mengembangkan diri, jangan itu-itu saja yang dibisa” katanya.

#kuymendongeng!

Selamat ulang tahun yang pertama gendong! Selamat melangitkan dongeng-dongeng untuk anak Indonesia ♥

alvinareana, 020916

IMG-20160828-WA0012.jpgIMG20160828093719.jpgIMG20160828094051.jpg

IMG20160828104955.jpg
Ini dia teteeh 🙂
IMG20160828093650.jpg
Dan ini Mbak Nia 🙂

5 thoughts on “Gerakan Mendongeng Malang

    1. Heu 😀 kalo search di mbah gugel, berarti gak nyasar yan..
      Gabung-gabung kuy! Mumpung belajar teknik2nya juga masih dasar. Welkam pisan kok, sama siapapun yang berniat untuk gabung. Asal bener2 niat..gak php, wkwk

      Like

Leave a reply to bintang Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.